Search

Selasa, 09 Maret 2010

PERUT BUNCIT PENANDA SINDROM METABOLIK

Walaupun tak ada keluhan, sesungguhnya dalam tubuh orang yang berperut buncit sudah terjadi gangguan metabolisme, yaitu Sindrom Metabolik. Sindrom ini meningkatkan risiko Diabetes Melitus serta gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Obesitas atau kegemukan terjadi karena penimbunan lemak di dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan. Banyak penyebabnya, diantaranya faktor genetik dan faktor lingkungan, namun perubahan pola makan yang bergeser ke arah makanan tinggi kalori dan perubahan pola hidup modern yang kurang gerak atau aktivitas fisik, dituding sebagai penyebab utama terjadinya obesitas yang kini kian meningkat.

Dahulu obesitas merupakan lambang kemakmuran, tetapi kini dianggap sebagai "penyakit modern" yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan di kemudian hari. Risiko terjadinya gangguan kesehatan semakin meningkat bila obesitas terkonsentrasi di seputar perut atau yang dikenal sebagai obesitas sentral atau obesitas viseral.

Cara mudah mendeteksi Obesitas

Cara sederhana untuk menentukan terjadinya obesitas sentral adalah dengan mengukur lingkar perut. Pengukuran dilakukan pada bagian pinggang, diantara tulang panggul bagian atas dan tulang rusuk bagian bawah. Seseorang dikatakan obesitas sentral bila lingkar perutnya > 90 cm (untuk pria) atau > 80 cm (untuk perempuan).

Bahaya laten akibat Obesitas

Ketika ukuran lingkar perut Anda memasuki batasan obesitas sentral, biasanya tidak menimbulkan keluhan atau gejala penyakit, tetapi bisa saja sebenarnya sudah mulai terjadi bermacam gangguan metabolisme dalam tubuh Anda (atau disebut Sindrom Metabolik), yang dikemudian hari dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar seperti diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi atau tekanan darah tinggi, stroke, perlemakan hati (fatty liver) dan gagal jantung.

Munculnya bahaya laten akibat obesitas sentral tersebut dapat dicegah dengan cara deteksi Sindrom Metabolik secara dini dan segera menanganinya.

Deteksi Sindrom Metabolik

Obesitas sentral dapat mengakibatkan Sindrom Metabolik yaitu kumpulan berbagai gangguan metabolisme yang dapat meningkatkan risiko kesehatan di kemudian hari (disebut juga faktor risiko metabolik), antara lain :

- Konsentrasi gula darah meningkat
- Gangguan metabolisme lemak
- Peradangan pembuluh darah kronis
- Kerusakan pembuluh darah
- Tekanan darah meningkat
- Asam urat meningkat

Sindrom metabolik pada umumnya tidak bergejala dan tidak menimbulkan masalah kesehatan secara langsung sehingga dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi gangguan metabolik tersebut.

Cara aman atasi sindrom metabolik

Penurunan berat badan sebesar 5-10% dari berat badan semula dalam tahun pertama dapat memperbaiki metabolisme penyandang obesitas dan menurunkan risiko munculnya gangguan kesehatan.

Perubahan pola aktifitas dengan cara meningkatkan penggunaan energi sesuai kemampuan personal. Pembuatan program penurunan berat badan sebaiknya dilakukan bersama ahli gizi (nutrisionis) dan dilakukan secara bertahap untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Jangan sepelekan obesitas. Perhatikan dan deteksi tanda bahaya akibat obesitas dengan melakukan pemeriksaan Panel Sindrom Metabolik. Atasi Sindrom Metabolik dengan cara yang tepat agar tidak muncul masalah kesehatan yang lebih besar dikemudian hari.

Panel Sindrom Metabolik

- lingkar pinggang
- tekanan darah
- trigliserida
- HDL kolesterol
- glukosa puasa
- glukosa 2 jam pp
- small dense LDL (Apo B dan LDL-kolesterol direk)
- adiponektin
- hsCRP
- HbA1c
- NT-proBNP
- Albumin Urin Kuantitatif
- kreatinin
- SGPT
- Type IV Collagen

Sumber : Seri edukasi laboratorium klinik Prodia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar